Jupiter Memiliki Inti Planet Sangat Kecil

Ada rahasia di balik planet terbesar di tata surya, planet Jupiter yang mempunyai ukuran 120 kali lipat dari Bumi, ternyata planet tersebut memiliki inti planet yang sangat kecil.
Jupiter adalah planet terbesar di tata surya. Ukurannya 120 kali dari Bumi. Namun, pengukuran terbaru melalui pesawat luar angkasa mengungkapkan inti planet itu paling banyak berukuran 10 kali lipat dari planet yang kita tinggali.
Studi terbaru tentang Jupiter menemukan bahwa, planet raksasa itu memiliki inti yang sangat kecil dibandingkan dengan ukurannya yang besar. Ilmuwan meyakini, Jupiter jadi planet terbesar di Galaksi Bima Sakti karena ia menelan planet-planet kecil lainnya, sebelum membesar.
Seperti dimuat dalam situs sains, New Scientist, inti Jupiter diduga mengalami evaporasi dalam tabrakan besar dengan sebuah planet yang ukurannya 10 kali lipat dari ukuran Bumi. Studi ini memberikan wawasan baru ke sebuah proses yang sengit di awal pembentukan tata surya kita.
Peneliti dari Universitas Peking, Cina telah meniru apa yang mungkin terjadi dalam peristiwa tumbukan itu. Simulasi yang dilakukan menunjukkan, planet berbatu yang mendekat ke Jupiter akan diratakan saat membentur atmosfer planet raksasa itu.
Setengah jam kemudian, planet itu akan jatuh ke dalam inti Jupiter. Unsur-unsur berat dalam inti seperti logam akan menguap dan kemudian bercampur dengan hidrogen dan helium di atmosfer Jupiter. Para ilmuwan yakin, ini mungkin menjelaskan mengapa inti Jupiter sangat kecil tapi atmosfernya sangat padat.
Douglas Lin dari University of California mengatakan, bahwa meskipun planet yang lebih kecil tidak menabraknya, Jupiter akan terus tumbuh menjadi sebuah planet raksasa dengan sendirinya.

Nih, Daftar Atraksi Angkasa di 2011!

Tahun 2010 bumi telah dimeriahkan dengan serangkaian pertunjukan angkasa. Ada gerhana bulan yang baru saja terjadi di beberapa belahan bumi, ada pula hujan meteor Geminids dan Orionids. Nah, apa yang akan terjadi pada 2011 ini?
Selain siklus bulan yang secara teratur terjadi setiap bulannya, berikut ini adalah daftar pertunjukan angkasa yang akan terjadi di 2011 yang beberapa jam lagi akan bersua dengan kita: 

3 - 4 Januari 2011 - Puncak hujan meteor Quadranids
Puncak hujan meteor Quadranids dan kurang lebih 40 meteor bisa dilihat setiap jamnya.

4 Januari 2011 - Gerhana matahari sebagian
Gerhana ini akan bisa dilihat di beberapa wilayah Afrika, Amerika dan Asia. Cek situs NASA untuk keterangan daerah yang lebih spesifik

3 April 2011 - Oposisi saturnus
Saat ini, Saturnus akan ada pada titik terdekatnya dengan bumi. Inilah saat terbaik untuk mengabadikan Saturnus dan bulannya dalam foto.

21 - 22 April 2011 - Hujan Meteor Lyrids
Sebanyak 20 meteor akan terlihat dalam hujan meteor ini. Meski memuncak pada tanggal 21 - 22, namun hujan meteor sudah bisa dinikmati sejak 16 April 2010.

5 - 6 Mei 2011 - Hujan meteor Eta Aquarids
Hujan meteor Eta Aquarids adalah hujan meteor tingkat rendah. Mulai terlihat sejak tanggal 4 Mei 2011, hujan meteor ini akan memuncak tanggal 5 - 6 Mei 2011.

1 Juni 2011 - Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari kali ini akan terlihat di sebagian besar wilayah asia Timur, Alaska, dan bagian utara Kanada dan Greenland.

15 Juni 2011 - Gerhana bulan total
Gerhana bulan akan terjadi di sebagian besar wilayah Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Warga negara Indonesia termasuk yang bisa melihatnya.

1 Juli 2011 - Gerhana matahari sebagian.
Memang, akan terjadi lagi gerhana matahari sebagian. Sayangnya, gerhana matahari ini hanya bisa disaksikan di pantai Antartika.

28 - 29 Juli 2011 - Hujan Meteor Delta Aquarids Selatan
Sebanyak 20 meteor bisa dilihat setiap jamnya pada malam puncaknya, 28 - 29 Juli 2011.

12 - 13 Agustus 2011 - Hujan meteor Perseids
Hujan meteor ini adalah salah satu hujan meteor terbaik yang bisa disaksikan. Kurang lebih 60 meteor bisa disaksikan setiap jamnya.

22 Agustus 2011 - Oposisi Neptunus
Saat ini, Neptunus akan mencapai posisi terdekatnya dengan bumi. Inilah saat terbaik untuk mengabadikan Neptunus, walaupun planet ini biasanya hanya akan tampak sebagi bintik biru di angkasa.

25 September 2011 - Oposisi Uranus
Ini adalah saat Uranus mencapai posisi terdekatnya dengan bumi. Bisa dijadikan kesempatan untuk mengabadikannya.

21 - 22 Oktober 2011 - Hujan meteor Orionids
Hujan meteor ini akan memungkinkan warga bumi melihat 20 meteor per jamnya. Lain dari biasanya, pada tahun 2011 hujan meteor ini akan mulai terlihat dari tanggal 20 September 2011.

29 Oktober 2011 - Oposisi Jupiter
Saat ini, Jupiter berada di posisi terdekatnya dengan bumi. Kesempatan baik untuk memotret Jupiter dan planetnya.

17 - 18 November 2011 - Hujan meteor Leonids
Seperti yang terjadi tahun ini, hujan meteor Leonids pada tahun 2011 akan menampakkan 40 meteor per jamnya.

25 November 2011 - Gerhana matahari sebagian
Pun, akan terjadi lagi gerhana matahari sebagian. Sayangnya, hal ini hanya bisa dilihat di Antartika.

10 Desember 2011 - Gerhana bulan total
Gerhana akan terjadi di sebagian besar wilayah Asia, Afrika Timur, Australia dan Pasifik. Indonesia juga bisa menyaksikannya.

13 - 14 Desember 2011 - Hujan meteor Geminids
Di hujan meteor ini, 60 meteor berwarna-warni akan bisa dilihat per jamnya. Puncak hujan meteor memang akan terjadi tanggal 13 - 14, namun hujan meteor sudah bisa disaksikan sejak 6 Desember 2011. 

Sumber : Kompas.com

Gerhana Matahari Tengah Malam, Mungkin ?

Mungkinkah gerhana Matahari terjadi pada tengah malam? Ini memang seperti pertanyaan konyol. Tetapi, Knut Joergen Roed Oedegaard, astrofisikawan dari Norwegian Centre for Science Education, mengatakan, fenomena itu mungkin terjadi dan akan terjadi pada tengah malam hari ini, 1 Juni 2011.
"Ini mungkin seperti sebuah kontradiksi untuk mengalami gerhana Matahari pada malam hari. Tapi, inilah yang akan dilihat di wilayah Norwegia bagian utara, Swedia, dan Finlandia pada 1 Juni hari ini," kata Oedegaard seperti dikutip Spacedaily.com
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Oedegaard mengatakan, saat belahan Bumi utara mengalami musim panas tahun ini, wilayah Artik tidak mengalami Matahari tenggelam. Jadi, pada prinsipnya gerhana Matahari bisa terjadi kapan saja.
Gerhana yang akan terjadi hari ini adalah gerhana Matahari parsial. Gerhana ini ialah gerhana Matahari tengah malam pertama setelah 31 Juli 2000 dan yang terdalam sejak 1985. Penduduk setempat harus menunggu hingga tahun 2084 untuk menyaksikan gerhana Matahari tengah malam yang lebih dalam.
Johny Setiawan, astronom Max Planck Institute for Astronomy, mengatakan, "Gerhana matahari total juga bisa terjadi di tengah malam, seperti yang mungkin terjadi pada 4 Desember 2021 dan 15 Desember 2039 di kutub selatan, di mana Desember adalah musim 'panas' dan Matahari tak pernah tenggelam."
Untuk gerhana kali ini, Fred Espenak dari Goddard Space Flight Center NASA mengatakan, wilayah lain juga bisa melihat, tetapi bukan saat tengah malam. Beberapa wilayah itu antara lain China, Siberia, Eslandia, Alaska, Jepang, Korea Utara, dan Kanada.
Wilayah Reykjavik, Eslandia, akan mengalami gerhana tepat sebelum senja hari ini. Sementara wilayah China dan Siberia akan mengalaminya pada Kamis (2/6/2011) fajar besok. Uniknya, berdasarkan publikasi space.com, wilayah China dan Siberia akan mengalami lebih dulu. Jadi gerhana seolah-olah dimulai pada tanggal 2 Juni 2011 dan berakhir pada 1 Juni 2011.